Karanganyar, Kamis (17/01/2013)
Tujuh Kecamatan di Karanganyar yakni
Kerjo, Mojogedang, Karangpandan, Matesih, Jumantono, Jumapolo dan
Jatipuro menghasilkan durian sebanyak 22.000 ton/ tahun. Meski demikian,
hanya sebagian pohon yang menghasilkan durian yang siap jual.
“Tahun ini produksi durian turun cukup
banyak. Ini di sebabkan karena faktor cuaca. Saat ini intensitas hujan
sangat tinggi, di bandingkan tahun lalu musim kemarau panjang,” jelas
Siti Maesyaroch, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan dan
Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Karanganyar.
Sementara itu, dari 190.000 pohon durian
di Kabupaten Karanganyar, 65.000 saja yang menghasilkan buah dan siap
di panen. Dari ribuan pohon itu, bisa dihasilkan 20.000-22.000 ton/
tahun.
“Kita mengembangkan jenis Varietas
Unggul Nasional asal Karanganyar seperti Sukun, Teji, dan Lawkra,” jelas
dia, di sela-sela Panen Durian di desa Ploso, Jumapolo, Rabu (16/01).
Varietas itu mempunyai keunggulan
komparatif, berdaya saing, sehingga mampu menciptakan ciri khas suatu
daerah. Selain itu juga, mengembangkan unggul lokal di masing-masing
wilayah seperti durian Bodong (Jatipuro), Gundul dan Jingga (Jumapolo),
Gendon (Jumantono), Ledek (Matesih) dan Arum Kuning (Mojogedang).
“Selain itu juga mengembangkan jenis introduksi baru seperti Montong dan Kani,” imbuh Siti Maesyaroch.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam
hal ini Dispertanbunhut akan mengembangkan sentra durian dengan
menyediakan bibit unggul, melakukan pembinaan pengetahuan dan
ketrampilan penangkar benih, dan pembentukan kebun entrys.
“Pelatihan petani dan kerjasama dengan
semua pelaku yang terkait dengan pengembangan durian juga akan kita
lakukan,” jelas wanita berjilbab itu.
Pada acara yang sama setelah panen
durian, Bupati Karanganyar, Rina Iriani Sri Ratnaningsih mengatakan
Dispertanbunhut telah mengijinkan Sub Terminal Agrobisnis (STA)
Karangpandan dipakai untuk pemasaran durian milik petani.
“Petani durian bisa memasok ke STA.
Tetapi jika ingin memasarkan sendiri di BPP, saya persilakan, nanti
koordinasi dengan Dispertanbunhut,” jelas Bupati Rina Iriani.